Despro News (20 September 2018) Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia (ADPII) pertengahan September kemarin meluncurkan buku “Craft dan Desain di Indonesia”. Buku yang ditulis oleh Adhi Nugraha, Yannes Martinus Pasaribu, Damang Chassianda Sarumpaet, Andry Masri, W.A., Guspara, M. Zaini Alif, Dwinita Larasati, dan Fiki C. Satari. ini memuat 8 judul tulisan yang berkaitan dengan perkembangan craft dan desain di Indonesia. Ketua ADPII, Dino Febriant dan Wakil Kepala Bekraf RI, Ricky Joseph Pesik, turut memberikan sambutan di bagian awal buku ini.
Dalam kata pengantarnya, Andry Masri dan Yannes Martinus Pasaribu sebagai Tim Editor menuliskan bahwa mempertanyakan apakah craft adalah desain dapat ditafsirkan ketidakpercayaan pada seseorang “apakah kamu adalah ibu anak itu ?”. Sangat jelas bahwa craft dan desain memiliki kesamaan, yaitu kreasi, sebuah proses kreasi yang menghasilkan sebuah kreasi. Tentu saja, sebuah proses melibatkan bagaimana seseorang berpikir pada proses tersebut, bagaimana dia mengambil keputusan, dan bagaimana hasil keputusannya akan ditafsirkan oleh orang lain. Menurut mereka, hal yang menarik pada bidang craft adalah bahwa proses berpikir dari seseorang yang melakukan proses melibatkan kolaborasi yang cantik antara keterampilan, kepekaan hati, dan material, untuk saling bekerja melalui dorongan kreatif.
Hal yang menarik adalah bahwa craft merupakan sebuah bidang yang jauh lebih dulu lahir dari beberapa bidang yang lain, karena craft adalah bentuk berpikir sekaligus tindakan seseorang untuk menciptakan sesuatu dalam mengatasi keterbatasan tubuhnya melalui proses pengamatan terhadap apa yang diajarkan oleh lingkungan, bagaimana sebuah anyaman dihasilkan, adalah sangat mungkin diinspirasikan oleh bagaimana seekor burung menghasilkan sarang, lanjutnya. Akan tetapi, usia yang demikian tua tersebut tidaklah menjadikan bidang ini menjadi sesuatu yang menarik pada tataran akademis, hampir dapat dikatakan sangatlah sulit mencari buku-buku yang membahas craft dari sisi teoritis, seolah craft adalah bidang yang tidak memiliki nilai ilmiah, sebagian besar buku mengenai craft lebih sering membahas tentang karya craft sebagai pengalaman seseorang.
Tapi, apakah kemudian “kriya” yang dimaksud di Indonesia itu adalah “craft” yang disebut-sebut di atas? Dalam buku “Craft dan Desain di Indonesia” kita akan dapat menemukan jawabannya. Buku tersebut versi cetaknya dapat diperoleh di Ruang Despro Center, Gedung Desain Produk Lt 2, Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta, Jl. Parangtritis KM 6,5 Sewon, Yogyakarta. Versi ebook-nya dapat diunduh secara gratis di sini.